Pada saat ini banyak sekali pelaku bisnis, bisnis itu sendiri artinya kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan keuntungan. Dari sudut pandang ekonomis, bisnis yang baik adalah bisnis yang mendatangkan banyak keuntungan.
Keuntungan itu menjadi focus utama perusahaan sehingga banyak sekali pelaku usaha yang mengambil jalan pintas dengan menghalalkan segala cara agar bisa meraih keuntungan sebanyak – banyaknya. Padahal dalam dunia bisnis, etika menjadi elemen terpenting yang harus diperhatikan, baik untuk individu, perusahaan, maupun masyarakat.
Seperti halnya bisnis amoral, dari sudut pandang bisnis ini menyatakan bahwa moral dan bisnis merupakan dua dunia yang sangat berbeda. “Business is business”, bisnis jangan dicampuradukkan dengan etika. Inilah ungkapan De George yang disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral.
Menurut mitos bisnis amoral ini, kegiatan orang bisnis adalah melakukan bisnis sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan, maka yang menjadi pusat perhatian bisnis adalah bagaimana memproduksi, mengedarkan, menjual, dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan.
Hal ini lah yang membuat bisnis amoral tidak menjadi (good bisnis) karena tidak memperhatikan norma – norma dalam beretika sehingga sering kali terjadi tindak korupsi, suap, sogok dan lain – lain.
Sama halnya dengan bisnis immoral, bisnis ini menyatakan bahwa bisnis itu immoral (tidak bermoral). Pelaku bisnis dengan dokrin mental ini biasanya memanfaatkan kelemahan – kelemahan pesaingnya untuk kepentingan dan keuntungan diri mereka sendiri baik secara individu atau kelompok.
Lalu bagaimana dengan tipe Good Bisnis – Good Ethics dan Good Ethics – Good Bisnis? manakah tipe terbaik untuk digunakan dalam bisnis?
Senyum sempurna dalam 5 menit. Veneer ini 300 kali lebih baik dari rahang palsu!
Jika Anda Minum Ini, Pagi-pagi Semua Parasit akan Keluar!
Senyum sempurna dalam 5 menit. Veneer ini 300 kali lebih baik dari rahang palsu!
Cara Menghilangkan Papiloma secara Alamiah
Good Bisnis – Good Ethics adalah tipe bisnis yang akan meraup keuntungan maksimal untuk kesejahteraan bersama (Pengusaha – Pemodal – Pelanggan). Tetapi tipe bisnis ini juga bisa menjadi angan-angan saja apabila terjadinya kualitas tenaga kerja yang rendah dan minimnya upah. Rendahnya kualitas tenaga kerja dan minimnya upah akan menyebabkan tidak tercapainya kepuasan maksimal. Apalagi saat ini banyak sekali praktik bisnis yang kolusif, nepotis dan koruptif.
Berbeda dengan Good Ethics – Good Bisnis, focus utama tipe ini adalah norma – norma moral sebagai dasar tindakan pelaku bisnis. Artinya etika dirumuskan dan diefektifkan dalam bentuk kode etik yang diintegrasikan dalam budaya bekerja.
Contohnya saat kita menjalankan sebuah bisnis harus dilandaskan dengan etika bisnis, agar nantinya bisnis yang dijalankan dapat membentuk nilai, norma, perilaku karyawan, dan bisa membangun hubungan yang adil dan sehat antara pimpinan dengan pelanggan maupun karyawan. Sehingga tipe inilah yang dianggap paling ideal dalam menjalankan bisnis, karena bukan hanya karyawan saja yang merasakan kenyaman beretika dalam bisnis tetapi pelanggan pun merasakan juga.