Belakangan ini, nama Elon Musk semakin ramai diperbincangkan, tidak hanya karena inovasinya di bidang teknologi dan luar angkasa, namun juga karena sejumlah kontroversi yang melibatkan dirinya. Demonstrasi besar-besaran yang digelar di berbagai kota besar di Amerika Serikat (AS) dan Eropa turut menjadi sorotan utama. Para demonstran, yang berasal dari berbagai kelompok, menuntut pertanggungjawaban Musk atas tindakan-tindakan yang mereka anggap merugikan banyak pihak.
Para demonstran menyuarakan keberatan mereka terhadap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh Musk, terutama setelah ia mengambil alih Twitter (sekarang X) dan sejumlah keputusan terkait perusahaan-perusahaan yang dipimpinnya, seperti Tesla dan SpaceX. Banyak yang merasa bahwa kebijakan-kebijakan tersebut justru lebih menguntungkan pihak tertentu sementara merugikan kelompok lain, terutama dalam hal kebebasan berekspresi dan perlindungan data pribadi.
Salah satu isu utama yang diangkat dalam demonstrasi ini adalah pengaruh Musk dalam membatasi kebebasan berpendapat. Beberapa pihak menganggap bahwa kebijakan Musk di Twitter yang banyak menghapus akun-akun yang kritis terhadapnya atau pemerintah tertentu, bisa menjadi bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu, keputusan Musk untuk membuka akses lebih besar terhadap informasi pribadi pengguna di platformnya pun menambah kekhawatiran akan potensi pelanggaran privasi.
Di Eropa, seruan protes juga berkaitan dengan kebijakan lingkungan yang dianggap tidak ramah terhadap keberlanjutan. Meskipun Tesla dikenal dengan produk kendaraan listriknya, yang seharusnya mendukung pengurangan emisi karbon, beberapa kebijakan perusahaan dinilai kontraproduktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Namun, terlepas dari berbagai protes yang ada, Elon Musk tetap menjadi figur yang kontroversial namun juga menginspirasi. Beberapa kalangan menganggap bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil Musk merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan perubahan besar di dunia teknologi dan sosial. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa langkah-langkah yang diambilnya menimbulkan dampak yang signifikan, baik di tingkat global maupun pada kehidupan individu.