Pada awal April 2025, Bank DKI mengalami masalah sistem yang mengakibatkan gangguan layanan bagi para nasabah selama lebih dari seminggu. Insiden ini tidak hanya mengganggu kegiatan perbankan sehari-hari, tetapi juga berujung pada pemecatan Direktur IT Bank DKI. Berikut adalah kronologi peristiwa yang menyoroti masalah besar yang melibatkan sistem perbankan tersebut.
1. Gangguan Sistem Terjadi pada 31 Maret 2025
Masalah pertama kali terdeteksi pada 31 Maret 2025, ketika sejumlah nasabah melaporkan kesulitan dalam melakukan transaksi, baik melalui aplikasi mobile banking maupun mesin ATM. Beberapa transaksi gagal diproses, saldo rekening tidak tercatat dengan benar, dan akses ke akun menjadi terganggu.
Pada hari yang sama, pihak Bank DKI mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka sedang melakukan pemeliharaan sistem secara berkala. Namun, masalah semakin meluas dalam beberapa hari berikutnya.
2. Sistem Terus Bermasalah, Layanan Tertunda
Memasuki minggu kedua, pada 3 April 2025, masalah sistem semakin parah. Nasabah yang berusaha melakukan transaksi perbankan, seperti transfer antar bank, pembayaran tagihan, hingga tarik tunai di ATM, mengalami kegagalan yang terus berulang. Sumber internal Bank DKI mengungkapkan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh masalah pada server pusat yang tidak dapat segera diatasi oleh tim IT.
Pihak bank pun mulai menerima lebih banyak keluhan dari nasabah, yang merasa kesal karena layanan perbankan yang terganggu. Beberapa nasabah bahkan melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses saldo mereka sama sekali melalui aplikasi mobile banking.
3. Upaya Perbaikan yang Tidak Kunjung Selesai
Tim IT Bank DKI berusaha keras untuk memperbaiki sistem. Namun, meskipun beberapa perbaikan sementara dilakukan, masalah teknis yang terjadi jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan. Proses perbaikan yang tidak kunjung selesai ini semakin memperburuk citra bank di mata publik.
Pada 6 April 2025, pihak Bank DKI merilis pernyataan bahwa mereka telah memanggil konsultan eksternal untuk menangani masalah tersebut. Namun, hingga hari itu, sistem masih belum sepenuhnya pulih, dan gangguan terus berlanjut.
4. Pemecatan Direktur IT
Setelah hampir seminggu lebih mengalami masalah teknis yang tidak kunjung tuntas, pada 8 April 2025, Bank DKI akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah tegas dengan memecat Direktur IT mereka. Keputusan ini diambil setelah evaluasi internal terhadap kinerja tim IT yang dianggap tidak mampu menangani gangguan sistem yang berdampak luas.
Dalam surat pemecatan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen Bank DKI, disebutkan bahwa Direktur IT gagal memberikan solusi tepat waktu dan tidak mampu mengatasi masalah teknis yang mengganggu operasional perbankan. Pemecatan ini menjadi langkah simbolis dari pihak manajemen untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memperbaiki layanan dan menjaga kepercayaan nasabah.
5. Reaksi Publik dan Langkah Selanjutnya
Pemecatan Direktur IT ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, khususnya nasabah Bank DKI. Banyak yang memandang langkah ini sebagai respons yang cepat terhadap masalah yang telah berlangsung terlalu lama, meskipun beberapa nasabah merasa kecewa karena masalah ini terus berlarut-larut tanpa adanya kejelasan yang memadai.
Selain itu, pihak Bank DKI juga berjanji untuk melakukan audit menyeluruh terhadap infrastruktur IT mereka dan menyusun rencana perbaikan jangka panjang. Mereka mengaku akan memperkenalkan sistem yang lebih andal untuk memastikan bahwa gangguan serupa tidak terulang di masa depan.
6. Dampak Terhadap Citra Bank DKI
Gangguan yang terjadi dalam lebih dari seminggu ini jelas memberikan dampak besar terhadap citra Bank DKI. Sebagai lembaga perbankan yang melayani ribuan nasabah, kredibilitas dan keandalan sistem sangat penting untuk dipertahankan. Kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi pihak bank tentang pentingnya kesiapan teknis dan respons cepat dalam menangani masalah yang muncul.
Meskipun langkah pemecatan Direktur IT mungkin dilihat sebagai langkah yang diperlukan untuk meredakan ketegangan, Bank DKI kini dihadapkan pada tantangan besar untuk memperbaiki hubungan dengan nasabah dan memastikan bahwa masalah serupa tidak terjadi lagi.
Kesimpulan
Peristiwa yang terjadi pada Bank DKI menjadi sorotan publik, baik terkait dengan masalah teknis yang terjadi lebih dari seminggu maupun keputusan manajemen untuk memecat Direktur IT. Meskipun perbaikan sedang dilakukan, insiden ini memberikan gambaran mengenai tantangan yang dihadapi oleh institusi perbankan dalam menjaga keandalan sistem mereka, terutama di tengah berkembangnya teknologi yang semakin kompleks.
Ke depan, penting bagi bank untuk memastikan adanya sistem cadangan yang andal dan tim yang mampu mengatasi masalah teknis dengan cepat agar kepercayaan nasabah tetap terjaga.