Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya angkat bicara menjawab keraguan publik terkait pembentukan dan fungsi Danantara, entitas baru yang disebut-sebut sebagai sovereign wealth fund mini versi Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, warganet dan pengamat ekonomi mempertanyakan urgensi dan transparansi dari lembaga ini.
Apa Itu Danantara?
Danantara merupakan Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Tugas utamanya adalah mengelola dana pemerintah yang dialokasikan untuk investasi strategis. Berbeda dengan Indonesia Investment Authority (INA), Danantara bergerak di sektor yang lebih spesifik, dengan pendekatan fleksibel untuk mendukung proyek-proyek pembangunan jangka panjang.
Respons Sri Mulyani
Menanggapi kritik yang menyebut Danantara sebagai lembaga “misterius”, Sri Mulyani menegaskan bahwa seluruh proses pembentukan Danantara dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Tidak ada yang ditutup-tutupi. Justru kami ingin menghadirkan mekanisme pengelolaan dana yang lebih fleksibel namun tetap bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Rabu (10/4).
Ia juga menekankan bahwa Danantara dibentuk untuk menjawab kebutuhan akan pengelolaan dana yang cepat namun tetap dalam koridor aturan, terutama dalam konteks pembiayaan pembangunan nasional.
Menjawab Isu “Dana Siluman”
Publik sempat menyoroti potensi Danantara menjadi tempat “parkir dana siluman”. Namun Sri Mulyani membantah keras tudingan tersebut. Ia menjelaskan bahwa seluruh dana yang masuk ke Danantara akan diaudit dan dilaporkan secara berkala ke publik dan lembaga pengawas.
“Setiap rupiah akan tercatat. Kami berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas seperti yang selalu kami lakukan selama ini.”
Fungsi dan Peran Strategis
Danantara diproyeksikan menjadi lembaga yang mampu berinvestasi secara lebih dinamis, terutama dalam sektor-sektor yang membutuhkan pendanaan cepat seperti infrastruktur hijau, energi terbarukan, hingga proyek digitalisasi layanan publik.
Kehadiran Danantara juga menjadi upaya pemerintah untuk menciptakan alternatif pembiayaan tanpa harus selalu bergantung pada utang atau APBN murni.
Kesimpulan
Meski sempat dirundung keraguan, penjelasan dari Sri Mulyani menjadi langkah penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap Danantara. Waktu akan membuktikan apakah entitas ini benar-benar mampu menjadi instrumen strategis dalam mendukung pembangunan nasional atau justru menambah beban pengawasan fiskal.
Jadi, yuk terus pantau bagaimana kinerja Danantara ke depan!