Jakarta, 29 April 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI kembali menunjukkan langkah ekspansifnya dalam memperkuat permodalan dan pembiayaan syariah nasional. Bank syariah terbesar di Indonesia ini tengah bersiap menerbitkan sukuk dengan nilai mencapai Rp 3 triliun pada tahun 2025.
Penerbitan sukuk ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BSI untuk mendukung pertumbuhan bisnis, memperluas jaringan pembiayaan, serta memperkuat struktur pendanaan jangka menengah hingga panjang. Instrumen ini juga sejalan dengan prinsip syariah yang menjadi dasar operasional BSI.
Instrumen Sukuk Jadi Pilihan Strategis
Sukuk atau obligasi syariah telah menjadi salah satu pilihan pendanaan yang semakin populer di kalangan perbankan syariah. Bagi BSI, penerbitan sukuk bukan hanya untuk memperkuat likuiditas, tetapi juga sebagai wujud komitmen dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah di Tanah Air.
Direktur Keuangan BSI, dalam pernyataan resminya, menyampaikan bahwa dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk ekspansi pembiayaan di sektor-sektor strategis, seperti UMKM, infrastruktur halal, serta pembiayaan hijau (green financing).
“Kami melihat momentum ekonomi syariah terus meningkat, dan sukuk menjadi instrumen yang tepat untuk memperkuat permodalan kami secara syariah dan berkelanjutan,” ujar perwakilan manajemen BSI.
Tingginya Antusiasme Investor
Menurut informasi yang beredar, proses penerbitan sukuk ini akan dilakukan melalui mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB). BSI juga dikabarkan telah menunjuk beberapa penjamin emisi dan sedang memfinalisasi dokumen-dokumen legal yang dibutuhkan. Jika tidak ada halangan, sukuk ini akan diterbitkan pada semester II 2025.
Tingginya reputasi BSI sebagai bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia serta meningkatnya kesadaran akan investasi halal diyakini akan menarik minat investor, baik institusi maupun ritel.
Pendorong Pertumbuhan Bisnis
Sejak merger tiga bank syariah milik Himbara pada 2021, BSI terus menunjukkan kinerja yang solid. Pada 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 15% secara tahunan, serta peningkatan pembiayaan yang signifikan di sektor-sektor prioritas.
Penerbitan sukuk ini diproyeksikan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan BSI ke depan. Di tengah tren peningkatan minat terhadap ESG dan keuangan syariah, BSI diposisikan untuk menjadi pemain utama yang mampu menarik dana dari pasar modal syariah domestik maupun global.
Penutup:
Dengan rencana penerbitan sukuk senilai Rp 3 triliun, BSI menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat fondasi keuangan syariah nasional. Investor dan pelaku pasar disarankan mencermati langkah ini sebagai bagian dari peluang investasi berbasis prinsip syariah yang kian prospektif.