Pada 14 Maret 2025, pasar saham dunia mengalami penurunan tajam yang berdampak besar terhadap kekayaan lima orang terkaya yang dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump. Dalam satu hari, total kekayaan mereka turun sebesar Rp398,76 triliun, sebuah angka yang cukup menghebohkan. Penurunan ini terjadi seiring dengan penurunan nilai saham di berbagai sektor industri yang mereka investasikan, mulai dari energi hingga teknologi.
Beberapa tokoh yang termasuk dalam daftar lima orang terkaya pendukung Trump adalah pemilik perusahaan-perusahaan besar yang memiliki hubungan erat dengan kebijakan ekonomi masa lalu Trump. Para miliarder ini sebelumnya mendapat keuntungan besar saat Trump menjabat sebagai presiden, terutama dalam sektor minyak dan gas serta perusahaan-perusahaan yang mendapat kontrak besar dari pemerintah.
Namun, meskipun sebelumnya mereka mendapat keuntungan signifikan dari kebijakan proteksionis dan pajak yang lebih rendah selama masa kepresidenan Trump, perubahan dinamika pasar dan kebijakan ekonomi baru yang diterapkan oleh pemerintahan saat ini mulai memberi dampak negatif. Penurunan saham di sektor energi dan teknologi berakibat langsung pada penurunan kekayaan mereka.
Para ahli ekonomi menilai bahwa penurunan kekayaan ini merupakan akibat dari beberapa faktor, termasuk ketegangan perdagangan global, fluktuasi harga minyak, serta ketidakpastian politik yang sedang berlangsung. Beberapa analisis juga menunjukkan bahwa meskipun pendukung Trump sebelumnya berinvestasi di industri-industri yang diuntungkan oleh kebijakan pemerintahan Trump, dunia bisnis sekarang dihadapkan pada tantangan baru yang mempengaruhi prospek keuntungan mereka.
Kekayaan yang hilang dalam satu hari ini juga menjadi refleksi dari betapa cepatnya perubahan pasar dapat mengubah keadaan, bahkan bagi individu yang memiliki kekayaan miliaran dolar. Meskipun demikian, beberapa di antaranya diperkirakan akan berusaha untuk memulihkan posisi mereka dengan berbagai strategi investasi baru, sementara yang lainnya mulai mengevaluasi kembali investasi jangka panjang mereka.
Seiring dengan dinamika yang terus berkembang di pasar global, dampak dari pergeseran ekonomi ini akan terus dipantau. Para miliarder ini mungkin harus menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi ketidakpastian yang ada, sembari mengelola risiko yang kini lebih besar daripada sebelumnya.